Jangan Mikirin Strategi Terus
Saya dapat email dengan judul “Strategy Is Great. A Spine Is Better.” Apa itu spine?
Secara harfiah, “spine” artinya tulang belakang.
Tapi dalam konteks ungkapan seperti “you need a spine”, itu adalah idiom dalam bahasa Inggris yang berarti:
Kamu butuh keberanian, ketegasan, atau mental kuat.
Jadi, “spine” di sini bukan arti fisik, tapi simbolik. Maksudnya adalah:
- Punya nyali untuk ambil tindakan.
- Berani ambil risiko.
- Gak takut gagal atau dikritik.
- Gak ngumpet di balik alasan “perlu strategi lagi”.
Lanjut ke isi email, yang terjemah bebasnya seperti ini:

Jangan Mikirin Strategi Terus
“Saya perlu memperjelas strategi dulu sebelum tancap gas.”
Kalimat ini sering banget muncul.
Orangnya biasanya cerdas.
Punya banyak koneksi.
Sudah menghasilkan uang juga.
Tapi bukannya langsung bangun sesuatu yang benar-benar berdampak, dia malah balik lagi ke tahap “memperjelas strategi”.
Seolah-olah pasar bakal sabar nunggu sampai dia 100% yakin.
Mereka sering bilang ke diri sendiri:
- “Kayaknya aku harus lebih spesifik lagi nih nicenya.”
- “Aku mau pastikan semuanya selaras dulu.”
- “Aku selesaikan satu proyek lagi aja, baru fokus.”
Padahal, bukan itu masalahnya.
Yang mereka butuhkan sebenarnya bukan kejelasan. Tapi keberanian.
Karena yang bikin mereka macet itu bukan kurang strategi.
Tapi keinginan untuk tetap mengontrol segalanya.
- Kontrol atas bagaimana orang lain melihat mereka.
- Kontrol supaya gak kelihatan gagal kalau tawaran gak laku.
- Kontrol untuk menjaga ego supaya gak sakit kalau ternyata gak sesuai ekspektasi.
Dan kalau itu pola mainnya, ayo jujur aja:
Kamu bukan sedang cari pertumbuhan. Kamu sedang cari kenyamanan.
Dan itu gak masalah.
Asal jangan dibungkus pakai label “strategi”.
Perubahan mindset pentingnya di sini:
Di titik tertentu, kamu gak lagi dapat hak untuk “merasa siap”. Kamu harus bergerak seperti orang yang memang sudah siap.
Orang-orang yang berhasil tembus $30K, $50K, bahkan $100K per bulan nggak sibuk mikirin ulang niche tiap kuartal.
Mereka fokus bangun sistem yang bisa mengubah skill jadi daya ungkit.
Jadi kalau kamu sekarang sudah punya:
✅ Pengalaman
✅ Hasil nyata
✅ Reputasi
✅ Dan momentum…
Tapi masih mentok di tahap mikir ide? Itu bukan buntu. Itu kamu lagi sembunyi.
Kamu nggak butuh ide lead magnet baru.
Yang kamu butuh adalah struktur.
➡️ Penawaran yang jelas
➡️ Pesan yang kuat
➡️ Sistem yang bisa diskalakan
Bukan cuma untuk sekarang. Tapi untuk pertumbuhan jangka panjang.
Kalau kamu ngerasa ini kena banget, mungkin sekarang waktunya berhenti menyempurnakan strategi dan mulai membangun fondasi nyata.
Langkah-langkah Kongkrit
Berikut adalah langkah-langkah konkret untuk keluar dari mode “mikir terus” dan masuk ke mode eksekusi nyata—dengan fokus pada struktur, bukan sekadar strategi:
1. Tentukan Penawaran Utama (Offer)
Fokus pada solusi nyata yang bisa kamu tawarkan sekarang juga. Bukan yang sempurna, tapi yang bisa mulai dijual.
Tanya diri sendiri:
- Masalah apa yang bisa langsung aku bantu selesaikan?
- Hasil spesifik apa yang bisa aku bantu capai untuk orang lain?
- Siapa orang yang paling butuh bantuan ini?
🔑 Contoh: “Saya bantu pemilik bisnis kecil bikin sistem konten mingguan biar mereka bisa posting konsisten tanpa stres.”
2. Rumuskan Pesan Inti (Messaging)
Komunikasikan penawaranmu dengan jelas, padat, dan relevan dengan kondisi target audiens.
Fokus pada:
- Masalah utama mereka
- Keinginan terdalam mereka
- Kalimat sederhana yang bikin mereka bilang: “Ini yang aku cari!”
🔑 Formula sederhana: “Saya bantu [target audiens] mencapai [hasil spesifik] tanpa harus [masalah yang mereka hindari].”
3. Bangun Sistem Sederhana
Jangan terus ganti arah. Bangun sistem yang bisa kamu jalankan berulang.
Mulai dari 3 sistem dasar:
- Sistem Marketing:
Bagaimana orang tahu kamu ada? (contoh: konten mingguan, email list, promosi) - Sistem Penjualan:
Bagaimana mereka membeli darimu? (contoh: DM, landing page, call) - Sistem Delivery:
Bagaimana kamu memenuhi janji ke klien? (contoh: template, workflow, onboarding)
🔑 Sistem bikin kamu bisa scale tanpa harus mikir dari nol setiap hari.
4. Stop Validasi Terus-Terusan
Kamu gak perlu polling audiens, nanya teman, atau ganti niche lagi.
Kamu butuh komitmen, bukan konfirmasi.
🔑 “Kejelasan datang dari tindakan, bukan dari pemikiran.”
5. Eksekusi Kecil, Konsisten, dan Terarah
Mulai dari 1 penawaran, 1 channel promosi, dan 1 goal utama.
Contoh:
- 1 penawaran = Jasa konsultasi 4 minggu
- 1 channel = Instagram
- 1 goal = Dapat 3 klien pertama bulan ini
🔑 Jangan lompat ke hal besar. Menang dulu di skala kecil.
6. Ukur, Evaluasi, Sempurnakan
Lihat apa yang jalan, apa yang enggak.
Jangan ubah strategi tiap minggu. Ubah eksekusi dan detail, bukan fondasi.
🔁 Tanya: Apakah pesanku nyambung? Apakah sistemnya bikin stres? Apakah ada hambatan teknis?
7. Siapkan Diri untuk Tumbuh
Saat sistemmu mulai jalan, siapkan versi yang bisa diskalakan:
- Buat dokumentasi
- Delegasikan tugas
- Otomatiskan proses
🔑 Skalabilitas datang dari struktur, bukan dari semangat sesaat.
Kesimpulan:
🚫 Kamu gak butuh lebih banyak strategi.
✅ Kamu butuh fondasi, fokus, dan keberanian untuk mulai walau belum yakin 100%.
Bukan ide baru. Tapi struktur nyata:
Offer. Messaging. Systems.
Bukan cuma untuk mulai, tapi untuk berkembang besar.
Kalau kamu sudah punya pengalaman dan hasil, tapi masih di fase “mikir”, mungkin itu sinyal: waktunya berhenti mikir, waktunya mulai gerak.